Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
Dokter ingatkan konsumen untuk periksa label produk perawatan kulit
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-10 00:18:02【Sehat】340 orang sudah membaca
PerkenalanIlustrasi - Sejumlah produk kosmetik tanpa izin edar. ANTARA/Suriani Mappong/am.Jakarta (ANTARA) - D

Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis dermatologi, venereologi, dan estetika mengingatkan konsumen untuk memeriksa label pada kemasan produk perawatan kulit guna memastikan produk yang hendak dibeli sudah terdaftar dan mendapat izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"Kalau membeli yang dijual bebas perhatikan apakah ada label dari BPOM, itu nomor satu paling penting ya, karena dengan adanya label dari BPOM itu menandakan sudah diperiksa dan itu lebih aman untuk diedarkan," kata dr. Amaranila Lalita Drijono, Sp.DVE, FINSDV, FAADV kepada ANTARA pada Rabu.
Lulusan Universitas Indonesia itu menyampaikan bahwa produk kosmetik yang dipasarkan di Indonesia harus memiliki izin edar dari BPOM, yang menerbitkan izin edar setelah memeriksa kandungan dan memastikan keamanan produk.
Selain memeriksa izin edar, konsumen disarankan mengecek bahan-bahan yang terkandung pada produk kosmetik yang hendak dibeli.
Pada produk kosmetik yang berizin edar, informasi mengenai kandungan bahan aktif produk dicantumkan dalam label pada kemasan produk.
Baca juga: Waspadai efek kandungan bahan kimia pada produk perawatan kulit
Dokter Amaranila menyampaikan bahwa penggunaan dalam jangka panjang produk perawatan kulit dengan kandungan hidrokuinon melebihi batas aman dapat menimbulkan efek samping yang membahayakan kesehatan kulit.
"Agak sulit untuk mengetahuinya ya, karena dia sama-sama krimnya berwarna putih biasanya," katanya mengenai cara mengenali produk yang mengandung hidrokuinon.
"Kita baru tahu kadang-kadang itu ada hidrokuinon salah satunya bila terekspos matahari lama-lama berubah menjadi agak kecoklatan karena teroksidasi, nah mungkin itu bisa kita duga mengandung hidrokuinon," ia menjelaskan.
Ia menyangakan bahwa produk perawatan kulit yang mengandung hidrokuinon maupun retinoid sebaiknya digunakan sesuai dengan resep dokter.
Dokter bisa merekomendasikan dosis serta cara penggunaan yang tepat untuk menghindari kemungkinan iritasi dan alergi.
Dokter Amaranila juga mengemukakan pentingnya edukasi mengenai aturan penggunaan produk kecantikan yang mengandung bahan kimia seperti hidrokuinon dan retinoid beserta efek sampingnya.
Kalau mengalami masalah setelah menggunakan produk perawatan kulit tertentu, ia mengangakan, maka konsumen sebaiknya segera berkonsultasi dengan tenaga kesehatan profesional atau dokter.
"Dibawa produknya tersebut juga ke dokter untuk ditunjukkan bahwa apa yang sudah dipakai sehingga mudah-mudahan itu membantu dokter dalam menegakkan diagnosis yang tepat untuk keluhan yang diderita oleh si pemakai," katanya.
Baca juga: BPOM temukan kosmetik ilegal bernilai total Rp31,7 miliar
Baca juga: Daftar 91 kosmetik ilegal dan berbahaya yang ditarik BPOM
Suka(1)
Artikel Terkait
- Polda Kepri periksa tujuh ABK Kapal Shing Xing dalam dugaan TPPO
- BI Jatim: Penguatan investasi manufaktur kunci pertumbuhan ekonomi
- Pemkot Jakbar tindaklanjuti kasus keracunan MBG di SDN Meruya Selatan
- Kapolda: 80 persen SPPG sudah terbentuk di Aceh, guna dukung MBG
- Dari Qatar ke Cinere, Brian pilih memasak MBG demi senyum anak
- Pemkab Jayapura perkuat mutu dan keamanan pangan di dapur MBG
- Wali Kota Kupang mendorong percepatan SLHS bagi SPPG
- CORE: Jelang Natal, pasokan
- PBB sebut bantuan ke Gaza masih terus dihalangi
- Kiat cerdas hemat biaya bulanan, manfaatkan gratis biaya admin
Resep Populer
Rekomendasi

Kronologi dan rangkuman fakta ledakan di SMA 72 Jakarta

SPPG Polresta Pati minta maaf atas kendala distribusi MBG

CP Group Thailand yakin pada pasar China yang luas dan terbuka

SPPG Sawahlunto awasi ketat proses cuci ompreng MBG secara berlapis

Dinkes Cirebon catat 20 siswa alami gejala keracunan usai santap MBG

Kemen PKP sebut pelaku UMKM salon hingga bengkel bisa manfaatkan KPP

Program MBG di NTB serap 17.434 tenaga kerja, hidupi keluarga lokal

Kondisi Pelabuhan Tanjung Perak usai kedatangan kontainer Cs